JABODETABEK
Sabtu, 31 Maret 2012 , 12:39:00
BOGOR - Lemahnya Pemkot Bogor mengatasi gelandangan dan pengemis (gepeng) serta Pekerja Seks Komersial (PSK), membuat kaum marginal ini makin menjamur di sana. Di Kota Hujan itu, meeka terlihat di berbagai sudut kota dan tempat umum. Tak tanggung-tanggung, para gepeng dan PSK ini berani beroperasi dari siang hingga malam.
Pada malam hari,para PSK dengan mudah dapat ditemui di sekitar Jalan Kapten Muslihat. Sementara, berbagai cara dilakukan para gepeng menjalankan aksinya. Seperti menggendong bayi, berpura-pura pincang hingga buta untuk berharap belas kasihan. Tak heran, masyarakat resah dengan keberadaan mereka yang telah mengganggu ketertiban umum.
”Saya harap Pemkot Bogor tak tinggal diam. Cepat ditertibkan,” ujar Yunus, 30, warga Kelurahan Lebak Kantin, Kecamatan Bogor Tengah, kepada koran ini, kemarin. Menanggapi masalah itu, Kepala Satpol PP Kota Bogor Bambang Budianto mengatakan, razia gepeng dan PSK sudah rutin dilakukan. ”Dalam seminggu, kita sudah merazia dua hingga tiga kali,” ujarnya.
Bahkan, dia mengaku tengah memantau lokasi pusat berkumpulnya gepeng dan PSK. Tak hanya itu, dia juga berjanji akan menindak oknum aparat yang membekingi para gepeng dan PSK tersebut. ”Jika terbukti, kita akan laporkan (oknum aparat) ke pihak berwajib,” pungkas Bambang.
Selain gepeng dan PSK, Satpol PP Kota Bogor juga banyak merazia minuman keras (miras) di tempat hiburan malam. ”Razia miras juga selalu dilakukan,dalam seminggu kita sudah datangi tiga tempat hiburan malam seperti diskotik, karaoke dan billiard,” cetusnya juga. (cr2/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar