Rabu, 22 Agustus 2012

Kencani PSK ABG, Benzema dan Ribery Diperiksa Pengadilan

Gara-gara mengajak kencan Pekerja Seksual Komersial (PSK) yang masih di bawah umur,  dua bintang sepak bola Prancis, Frank Ribery dan Karim Benzema, harus berurusan dengan pengadilan.

Kasus ini sebetulnya terjadi dua tahun silam dan menjadi obyek penyelidikan penegak hukum.

Ribery dan Benzema membantah bahwa mereka sengaja menyewa gadis di bawah umur sebagai PSK. “Kami tidak tahu jika Zahia Dehar masih berusia 16 tahun,” tegas Ribery.

Hal serupa diungkapkan Dehar, gadis di bawah umur yang bekerja sebagai PSK di sebuah klub malam di Paris. Dia mengaku, baik Ribery maupun Benzema yang mengencaninya tidak tahu jika dia berstatus di bawah umur.

Setelah memberi keterangan, Ribery dan Benzema diperbolehkan pulang, namun pihak pengadilan menegaskan akan kembali memanggil mereka sebagai saksi guna memutuskan perkara tersebut.

Keputusan Hakim Andre Dandot berlawanan dengan rekomendasi jaksa di Paris yang mengatakan pada November 2011 bahwa kasus ini harus ditutup karena para pemain tidak menyadari bahwa Dehar masih di bawah umur.

Hukum Prancis, transaksi seks dengan seseorang dibawah usia 18 dapat diancam hukuman penjara hingga tiga tahun dan denda 45.000 euro (Rp 525 juta). (ans/aef)

PSK Dolly Sudah buka kembali

PSK-dolly SURABAYA(Pos Kota)- Setelah sempat tutup satu bulan, lokalisasi Dolly buka lagi, Senin(20/8)malam. Sejumlah wisma terlihat sudah buka dan memajang pekerja seks komersial (PSK).

Diantaranya Wisma Madonna Indah, Bonna Indah, Rileks, Tentrem, Wisma Harmonis, wisma Bangkok dan sejumlah wisma lainnya.

Meski begitu, masih ada wisma yang masih tutup. Salah satunya wisma Santai. Terlihat tirai warna merah masih menutup kaca jendela.

Menurut keterangan, meski sebagian wisma telah buka, tapi tak banyak PSK yang datang. Sejumlah PSK masih kampung halamannya.

Walaupun jumlah PSK yang datang belum seberapa,tetapi sudah cukup untuk menggaet pria untuk datang ke lokalisasi Dolly. Mereka terlihat berlalu lalang di depan wisma dan melihat-lihat PSK yang duduk di sofa dengan hanya memakai rok pendek dan kaos tank top.

“Setelah puasa, wisma langsung buka, Mas. Tapi gak banyak PSK yang datang. Sebagian masih pulang kampung,” kata Andre, pedagang kios di lokalisasi Dolly.

Seperti warga biasa, wanita yang baru saja kembali dari kampungnya itu berkelompok dan terlihat sesekali bersendau gurau. Namun jika ada pengendara yang memelankan laju kendaraanya, spontan wanita tersebut akan melambaikan tangannya tanda memanggil.

Dengan berbasa-basi, menanyakan tujuan lelaki yang lewat, “Mau ke mana Mas?” tanya salah seorang yang berusia sekitara 19 tahun dengan manja. (nurqomar)

Pria Tewas Setelah Berkencan dengan PSK

 PSK-dolly

KOMPAS.com/ ABDUL HAQ Polisi memasang Police Line di pintu kamar 102 Wisma Rajawali Watampone Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang dugunakan Zainal bersama PSK sebelum akhirnya tewas. Selasa, (21/08/2012).

 

BONE, KOMPAS.com — Seorang pria di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tewas saat sedang berkencan dengan seorang pekerja seks komersial (PSK). Pria bernama Z (40) yang telah beristri dan memiliki dua anak ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru untuk keperluan otopsi.

Korban diketahui check in di kamar 103 Wisma Rajawali Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Watampone, Kecamatan Tanetraittang, sekitar pukul 10.00 wita, Selasa (21/8/2012). Namun, ia baru diketahui tewas sekitar pukul 15.30 Wita.

Warga Desa Awo, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, ini diketahui tidak memiliki riwayat penyakit. Polisi menduga korban tewas akibat overdosis obat kuat.

Polisi yang tiba di lokasi kesulitan melakukan penyelidikan lantaran pemilik hotel telah membersihkan kamar yang digunakan korban dan menghilangkan barang bukti. "Kita akan periksa juga pemilik hotel karena dia hilangkan barang bukti," ujar Komisaris Ali Syahban, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Taneteriattang.

Atas peristiwa ini, polisi mengamankan Andi, penjaga hotel, serta Am (27), PSK yang berkencan dengan korban. Saat dimintai keterangan oleh polisi, Am mengaku telah melaporkan ini kepada pemilik hotel saat korban mulai kejang-kejang dan pingsan.

"Dari jam satu saya kasih tahu itu yang punya, tapi hanya dikasih bawang merah," kata Am di hadapan petugas. AM juga mengaku, keduanya telah melakukan hubungan sebelum akhirnya korban tak sadarkan diri.

Editor :

A. Wisnubrata